Saat
Pandemi virus corona COVID-19, masyarakat harus pandai memanfaatkan
waktu untuk melakukan kegiatan positif. Seperti yang dilakukan oleh
pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo.
Meski pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk meminimalisasi aktivitas masyarakat di luar rumah, Hendri Susilo beraktivitas sepeda sebagai pilihan untuk menjaga kondisinya.
Dengan tetap beraktivitas sesuai protokol yang dianjurkan oleh pemerintah, pelatih Persiraja Banda Aceh ini memilih untuk mengayuh sepeda untuk mengisi waktu luang dan menjaga kesehatan.
"Kalau lagi gabut atau jenuh di rumah, saya bersepeda. Kadang sendiri atau bersama istri," ujar Hendri Susilo.
"Kalau di rumah terus, tentu bosan juga. Saya butuh udara segar. Tapi, saya keluar rumah tetap mematuhi protokol," lanjutnya.
Setiap pekan, pelatih Persiraja Banda Aceh ini selalu menyempatkan untuk gowes sepeda. Meski usia Hendri Susilo sudah memasuki kepala lima, dia masih mampu menaklukkan trek tanjakan di sekitar Kota Batu.
Mantan striker Pelita Jaya saat aktif bermain ini menyebut beberapa lokasi wisata Kota Batu, seperti Bukit Paralayang, Bukit Vanderman juga Agro Wisata, yang menjadi arenanya bersepeda.
"Saya tidak memaksakan diri. Jika lelah ya berhenti. Setiap gowes, saya masih mampu bersepeda satu setengah jam. Ya, olahraga sambil lihat pemandangan di perbukitan hijau Kota Batu," ucapnya.
Hendri Susilo memanfaatkan jeda kompetisi untuk berkumpul bersama keluarganya. Selain itu, ia tetap menjaga kondisi untuk memberikan contoh kepada para pemain asuhannya yang tentu juga harus berolahraga selama kompetisi sepak bola Indonesia terhenti.
Persiraja Banda Aceh musim ini tampil di Liga 1 2020 sebagai tim promosi. Dari tiga laga yang sudah dimainkan sebelum kompetisi berhenti, Persiraja belum terkalahkan, dengan meraih satu kemenangan dan dua hasil imbang.
Meski pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk meminimalisasi aktivitas masyarakat di luar rumah, Hendri Susilo beraktivitas sepeda sebagai pilihan untuk menjaga kondisinya.
Dengan tetap beraktivitas sesuai protokol yang dianjurkan oleh pemerintah, pelatih Persiraja Banda Aceh ini memilih untuk mengayuh sepeda untuk mengisi waktu luang dan menjaga kesehatan.
"Kalau lagi gabut atau jenuh di rumah, saya bersepeda. Kadang sendiri atau bersama istri," ujar Hendri Susilo.
"Kalau di rumah terus, tentu bosan juga. Saya butuh udara segar. Tapi, saya keluar rumah tetap mematuhi protokol," lanjutnya.
Setiap pekan, pelatih Persiraja Banda Aceh ini selalu menyempatkan untuk gowes sepeda. Meski usia Hendri Susilo sudah memasuki kepala lima, dia masih mampu menaklukkan trek tanjakan di sekitar Kota Batu.
Mantan striker Pelita Jaya saat aktif bermain ini menyebut beberapa lokasi wisata Kota Batu, seperti Bukit Paralayang, Bukit Vanderman juga Agro Wisata, yang menjadi arenanya bersepeda.
"Saya tidak memaksakan diri. Jika lelah ya berhenti. Setiap gowes, saya masih mampu bersepeda satu setengah jam. Ya, olahraga sambil lihat pemandangan di perbukitan hijau Kota Batu," ucapnya.
Hendri Susilo memanfaatkan jeda kompetisi untuk berkumpul bersama keluarganya. Selain itu, ia tetap menjaga kondisi untuk memberikan contoh kepada para pemain asuhannya yang tentu juga harus berolahraga selama kompetisi sepak bola Indonesia terhenti.
Persiraja Banda Aceh musim ini tampil di Liga 1 2020 sebagai tim promosi. Dari tiga laga yang sudah dimainkan sebelum kompetisi berhenti, Persiraja belum terkalahkan, dengan meraih satu kemenangan dan dua hasil imbang.
0 komentar:
Posting Komentar