BIR365 Pandemi corona COVID-19 yang melanda seantero dunia menghantam berbagai sendi-sendi kehidupan manusia. Resesi ekonomi global tak bisa dihindari. Industri sepak bola, satu di antara elemen yang ikut terkena imbas wabah penyakit yang mematikan ini. Sepak bola Indonesia ikutan ambruk gara-gara penyebaran virus yang tak terkendali.
Hampir semua event sepak bola berhenti total. Mulai dari kompetisi profesional di banyak negara hingga laga-laga resmi internasional agenda FIFA.
Dampak nyata dari penghentian perputaran uang industri bal-balan ikut mati. Klub-klub kaya Premier League, La Liga, Serie A, ramai-ramai menggergaji bayaran para pemainnya agar terhindar dari kebangkrutan.
Sepak bola Indonesia ikut terseret dalam pusaran krisis. Kompetisi kasta elite Shopee Liga 2020 dan kompetisi turunannya Liga 2 berhenti total. Padahal, klub-klub baru menjalani pertandingan dalam hitungan jari kecil.
PSSI sebagai induk semang sepak bola di negara kita bereaksi cepat. PSSI menerbitkan putusan terkait kompetisi musim 2020 di tengah pandemi virus corona. Kompetisi itu sendiri meliputi Liga 1 dan Liga 2 2020.
Dalam salinan surat PSSI, terdapat enam butir putusan. Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Satu di antara putusan yang menarik perhatian adalah, tidak tertutup kemungkinan PSSI menghentikan kompetisi secara total. Ini akan dilakukan jika status darurat COVID-19 masih diperpanjang oleh pemerintah melebihi 29 Mei 2020.
Jika kurang dari itu, PSSI memerintahkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk kembali menjalankan liga.
"Statusnya force majeure, dalam arti ikut tanggap darurat virus corona (COVID-19) dari Pemerintah Republik Indonesia sampai tanggal 29 Mei 2020. Jika Pemerintah RI memperpanjang tanggap darurat maka kompetisi diberhentikan," demikian bunyi petikan surat itu.
"Namun jika tanggap darurat tidak diperpanjang kompetisi dijalankan pada 1 Juli 2020," tambah surat tersebut tertanggal 27 Mei 2020. Sebagai informasi, PSSI telah menghentikan kompetisi sejak 16 Maret lalu.
Awalnya, penghentian kompetisi dilakukan selama dua pekan, namun diubah hingga waktu yang belum ditentukan.
"Hal-hal terkait teknis termasuk namun tidak terbatas pada penjadwalan, sistem dan format kompetisi, kewajiban klub terhadap pihak ketiga, sistem promosi dan degradasi, akan diatur kemudian dalam Surat Keputusan yang terpisah," tulis PSSI dalam suratnya.
"Surat Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya."
Keputusan yang pastinya menohok bagi klub-klub peserta, yang bertahan hidup dan memutar rumah tangga organisasi dari berputarnya kompetisi.
Sebelumnya PSSI juga menginstruksikan, klub peserta Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang disepakati antara klub dan pemain, pelatih serta ofisial atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret-Juni 2020 yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja.
0 komentar:
Posting Komentar